Sunday 15 January 2012

ATOM dan KETERATURAN ALAM SEMESTA

Mari kita melihat bagian terkecil dari sebuah benda.Bagian yang kita namakan ‘atom’,dan diartikan sebagai unsur yang tidak dapat dibagi lagi dengan cara kimia biasa.
Sebuah atom terdiri dari sebuah inti atom,yang mengandung neutron dan proton;dan electron yang mengitarinya.Struktur yang mirip dengan tata surya;matahari sebagai inti dan planet-planet sebagai elektronnya.Bedanya orbit electron lebuh rumit dari orbit planet.
Mari kita mengenalnya lebih jauh.Sebuah atom berukuran sepersejuta millimeter.Artinya dibutuhkan sejuta atom untuk menyusun barisan atom sepanjang 1 milimeter.Dan jika sebuah apel diperbesar sampai seukuran bumi,maka atom dalam apel tersebut akan terlihat sebesar ukuran apel awal tersebut.Bayangkan,berapa banyak apel yang kita butuhkan untuk menyusun sebuah benda sebesar bumi?
Sebuah atom yang sekecil itu tersusun atas inti atom dan electron yang mengitarinya.Jika kita menganggap sebuah titik diatas kertas sebagai inti atom,maka electron yang mengelilinginya akan berjarak 50 meter dari titik tersebut.Jika kita mengibaratkan sebuah apel sebagai inti atom,maka electron akan mengorbit dengan jarak 50 Kilometer dari inti.
Elektron-elektron itu akan terus mengorbit,berputar mengelilingi inti atom;tak pernah berhenti.Elektron berputar disekitar inti dalam tujuh orbit yang berbeda,dan jumlah electron mengitari inti kadang-kadang bisa melebihi 100.Artinya,dalam satu orbit ada yang berisi dua electron,namun ada pula yang berisi lebih dari 10 elektron.Dengan pengaturan sedemikianrupa,electron-elektron tersebut tak pernah bertabrakan satu sama lainnya.
Tentu,sangat mudah bagi Allah menciptakan dan mengatur pola gerakan atom yang sangat rumit.Karenanya,tak sulit juga bagi Allah untuk mengatur tiap gerakan dialam semesta ini.
Saat anda membaca tulisan ini,setiap salah satu atom dalam tubuh kita,disekitar kita dan dimana kita hidup terus menerus berputar.Bersamaan dengan bumi yang  berputar mengelilingi porosnya 500 meter perdetik;bumi berputar mengelilingi matahari 30 kilometer perdetik;tata surya berputar dalam bimasakti dengan kecepatan 250 kilometer perdetik;dan bimasakti yang terus bergerak bersama dengan galaksi-galaksi yang lain.
Semuanya,dari galaksi raksasa sampai ke bagian terkecil atom,berada dibawah pengetahuan,penguasaan,dan pengaturan Allah Rabbil alamin.
“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar.Dan benarlah perkataan-Nya diwaktu Dia mengatakan: “jadilah,lalu terjadilah”,dan di tangan-Nya lah segala kekuasaan diwaktu sangkakala ditiup.Dia mengetahui yang Ghoib dan yang Nampak.dan Dialah Yng Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS.AL-An’am:73)
(abu adlan el farosan)

Sunday 8 January 2012

Balasan Kezhaliman

Dan
janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari
apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah
memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata
(mereka) terbelalak, (QS,Ibrahim 42)

makna zalim adalah wadh'u asy-sya'i fi ghairi maudhi'ihi,menempatkan
sesuatu tidak pada tempatnya.Karena itulah,zalim yang paling zalim
adalah mensekutukan Allah Ta'ala.

"sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar." (QS.Ibrahim 13)
orang musyrik telah berlaku tidak pantas terhadap Allah.Mereka
mensejajarkan Allah dengan makhluk atau bahkan benda mati yang tidak
bisa mendatangkan maslahat,tidak pula mampu menolak madharat,Maha Suci
Allah dari apa yang mereka sifatkan.

Seseorang yang bermaksiat juga disebut zalim terhadap diri
sendiri.Karena tatkala ia bermaksiat ,berarti ia mencelakakan dirinya
sendiri.Padahal,sudah semestinya seseorang mencintai dirinya sendiri dan
membawa nya menuju keselamatan.Karena itulah,diantara bentuk taubat
adalah membaca doa
"Wahai Rabb Kami,Kami telah menganiaya diri kamisendiri,dan jika engkau
tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami,niscaya pastilah
kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS Al-A'raf 23)

Zhalim Terhadap Orang Lain
Seseorang juga dikatakan zhalim apabila memperlakukan orang lain tidak sebagaimana mestinya.Baik berupa menyakiti secara fisik maupun psikis tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat.
Allah memberikan ancaman bagi orang yang menzhalimi orang lain.
“dan janganlah sekali-kali kamu mengira,bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zhalim.Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.” (QS Ibrahim 42)
Tentang ayat ini,Imam ath-Thabari berkata,”ayat ini adalah ancaman bagi orang yang zhalim sekaligus penghibur bagi orang yang terzhalimi.”
Alangkah bijak jika kita terlebih dahulu bercermin,adakah kezhaliman yang kita timpakan atas saudara kita sesama muslim.Belum tentu kita telah bebas dari ancaman itu.Bisa jadi kita telah melupakan ribuan kezhaliman yang telah kita lakukan dimasa lalu.Tetapi Allah tidak pernah lupa.
Bisa jadi kita telah berhutang lalu mengurungkan niat untuk membayarnya,karena menyangka bahwa orang yang berhak telah melupakannya.dan memang boleh jadi pemilik piutang telah lupa,tapi Allah tidak melupakannya.
Bisa jadi kita telah menipu takaran dan timbangan,baik saat membeli atau menjual.Meskipun yang ditipu tidak menuntut didunia,atau bahkan tidak menyadarinya,namun Allah mengetahuinya.Begitupun dengan cacian,celaan,atau kata-kata yang menyakitkan tertuju pada saudaranya muslim.Dan masih banyak lagi berbagai bentuk kezhaliman yang mungkin pernah kita lakukan,atau bisa jadi hingga sekarang sebagian kezhaliman itu masih berlangsung.
Balasan yang tidak disegerakan didunia,bukan berarti Allah tidak menghitungnya.tidak pula berarti hapus begitu saja.Imam Ahmad bin Hambal juga mengingatkan,”Ketahuilah bahwa kebaikan tidak akan sia-sia,dan dosa tidak dilupakan begitu saja.”
Bisa jadi seseorang telah merasa aman dari akibatnya,namun tiba-tiba balasan datang seketika,sehingga mata terbelalak karenanya,pikiran linglung dibuatnya,dan hatipun hampa karena tidak ada persiapan untukmenghadapinya.Didalam Shahihain,disebutkan bahwa Rasulallah bersabda, ”Sesungguhnya Allah menangguhkan balasan bagi orang yang zhalim ,hingga ketika Ia membalasnya,Allah tidak akan melepaskannya.”
“dan begitulah Azab Rabbmu,apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zhalim.Sesungguhnya azabNya itu adalah sangat pedih lagi keras.” (QS Hud 102)

Taubat dari Kezhaliman
Sungguh menghadap dalam kondisi dizhalimi lalu bersabar sehingga mendapatkan pahala,itu lebih baik daripada datang dalam keadaan berlaku zhalim.Yang karenanya,kebaikan kita bisa jadi akan ludes untuk melunasi kezhaliman yang kita lakukan,na’uzhu billah.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah,bahwa Rasulallh bersabda,
“Tahukah kalian,siapakah orang yang bangkrut itu?”Para sahabat menjawab,”Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak memiliki dirham,tidak juga memiliki harta.”Lalu Nabi bersabda , “Orang yang bangkrut diantara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat,shaum dan zakat.Akan tetapi dia juga pernah mencela sifulan,menuduh sifulan,memakan harta sifulan,menumpahkan darah sifulan dan memukul sifulan.Maka kebaikan yang ini untuk fulan yang ini,kebaikan yang lain untuk fulan yang lain,hingga ketika kebaikannya telah ludes sementara kezhaliman belum terlunasi,maka keburukan orang yang dizhalimi akan diambil,lalu ditimpakan kepadanya dan iapun dimasukkan keneraka.” (HR Muslim)
Inilah sebenar-benar orang yang bangkrut.Seluruh modal kebaikannya habis untuk melunasi hutang kezhalimannya,bahkan keburukan orang lain ditimpakan kepadanya hingga menyebabkan ia masuk neraka.Sempurnalah penderitaan dan kerugiannya,Nas’alullhal afiyah.
Tak ada jalan lain,selain bertaubat dari segala bentuk kezhaliman,mengakuinya,berhenti melakukannya,menyesal,bertekad untuk tidak mengulanginya,dan segera menyelesaikan urusan yang berhubungan dengan manusia.Melunasi hutang atau beniat untuk melunasinya jika belum mampu.Mengembalikan hak-hak orang lain yang telah diambilnya selagi mampu dan mungkin,juga memperbaiki nama baik orang yang telah dicemarkannya tanpa alasan yang benar.
Adapun taubat dari ghibah atau menggunjing,adalah kita sebut kebaikan orang yang pernah kita sebut keburukannya dihadapan orang yang sama.Jika tidak mampu,hendaklah ia berusaha semampunya. Pendapat yang rajih menurut syaikhul islam Ibnu Taimiyah,tidak ada tuntutan untuk minta maaf kepada orang yang telah digunjing,kecuali jika berita itu sampai kepadanya.Baliau mengatakan, “la tu’dzi akhaaka marrataini” jangan kamu sakiti saudaramu dua kali.”
Meminta maaf berarti memberitahukan bahwa anda telah menggunjingnya.Dan ini berarti menyakitinya untuk kali kedua.Pertama menggunjingnya,kedua pemberitahuan itu sangat mungkin akan menyakiti hatinya.Terkecuali jika informasi itu sudah sampai kepadanya,maka tidak mengapa kita mengkuinya,lalu meminta maaf kepadanya. Wallau a’lam (Abudzar)

Tuesday 3 January 2012

GLOBALISASI AJARAN ISLAM

Globalisasi dalam ajaran islam mencakup seluruh persoalan hidup di dunia dan akhirat.Agama dan kehidupan duniawi tak dapat dipisahkan.Karena dalam ajaran Islam setiap amalan akan dipertanggungjawabkan kelak.Baik berupa amalan kebaikan maupun amalan keburukan,besar atau kecil,hasilnya akan diketahui.Hal ini disebut dalam kalam Allah yang artinya :
“Maka barangsiapa beramal seberat debu kebaikan,niscaya ia akan mengetahuinya.dan barangsiapa beramal seberat debu kejahatan,niscaya ia akan mengetahuinya (pula)”.
(Az-zalzalah [99]:7-8)

Amalan kebaikan maupun amal keburukan dalam ayat tersebut bersifat umum.Belum tentu dalam soal agama atau dalam soal dunia saja.Tetapi amal baik dan buruk dari keduanya.Dengan demikian semua persoalan kehidupan selama didunia kelak akan mendapat balasan kebaikannya.Sebaliknya ,bagi orang yang melakukan kejahatan,kelak akan mendapat azab sebagai akibat dari dosanya..Jadi globalisasi dalam ajaran Islam yang mencakup dunia dan akhirat itu cukup jelas.Pengertian ini selain menunjukkan kesempurnaan ajaran Islam dan keluasan cakupannya,juga menunjukkan ketinggian nya.Karena tidak mungkin akan muncul teori dan system yang mampu menguak persoalan ghaib di akherat.Tentang ketinggian dan kesempurnaan ajaran Islam apabila dibandingkan dengan agama lain,karena ajaran Islam menolak pengertian sekularisme tetapi agama lain dapat menerimanya.Begitulah ketinggian dan kesempurnaan ajaran Islam dilihat dari segi materinya yang mencakup seluruh persoalan hidup didunia dan di akhirat.

Selain ketinggian dan kesempurnaan ajaran islam dapat dilihat dari segi materi yang mencakup seluruh persoalan hidup di dunia dan akhirat,juga dapat diperhatikandari Pengatur dan konseptornya.Karena pengatur dan konseptor ajaran Islam itu Allah,satu-satunya Tuhan Pencipta segala makhluk dan alam,satu-satunya Tuhan yang berhak ma’bud –disembah- dan satu-satunya Tuhan yang memiliki sifat yang disebut dalam Asma’ul Husna,hal ini tidak dimiliki oleh segala makhluknya,sedang segala sifat tersebut menunjukkan kemutlakan,keagungan,kesempurnaan dan ketinggian,serta bersih dari sifat tercela dan kekurangannya,maka islam jelas tinggi dan ketinggiannya tidak mungkin dapat terlampauioleh segala ajaran –isme- ,teori dan system.Ketinggiannya dapat diperhatikan dari berbagai sisi.Namun ketinggian yang cukup jelas dan tidak mungkin dapat terlampaui,itu karena pengaturnya Allah dan materinya mencakup seluruh kehidupan didunia dan akhirat.
Wallahu a’lam..(abu adlan)

Monday 2 January 2012

bingkai taqwa

Sesungguhnya prinsip dasar dari terhubungnya hati hamba dengan selain Allah adalah membahayakan.Apalagi jika sampai kepada ketergantungan.Tapi kita makhluk sosialyang tidak bisa hidup sendirian,mencukupi semuanya tanpa bantuan orang lain,meskipun kita memiliki Rabb Yang Maha Mencukupi.Kecuali Dia berkehendak lain.Dan karenanya,mau tidak mau kita akan terhubung juga dengan selain Allah.

Bingkainya bernama Ketakwaan.Hingga hubungan hamba dengan selain Allah pun harus beredar di orbit ini.Sebuah standar abadi yang tak lekang waktu tentang kemuliaan dan nilai sebuah pencapaian yang hakiki.Bukan hubungan atas nama kepentingan sesaat,yang menjerat dan menyesat dijalan gelap.Yang lahir dari kebodohan dan alasan palsu,tanp pijiakan akal sehat,selain hawa nafsu yang dipertuhankan.Juga sintesa pikiran para penghamba benda dan dunia,yang tidak mampu menjangkau rahasia dibalik materi.

Hubungan itu jika ingin menyelamatkan,harus berdiri diatas 2 syarat utamanya;sesuai kebutuhan dan sarana bantu untuk mentaati Allah.Yang jika keduanya tidak terpenuhi,pintu bahaya sudah terbuka didepan mata,meski kebanyakan kita tidak menyadarinya.

Disanalah syariat berdiri.Dengan rambu-rambu seterang siang,memagar batas halal dan haram,yang boleh dan yang terlarang.Lengakp dengan dosis ideal dan aturan main yang menjelaskan kadar cukup atas eksplorasi kenikmatan halal yang tidak melalaikan makna perjalanan pulang ke haribaanNya.Panduan serasi antara menikmati dunia dan menyiapkan bekal akhirat.

Maka,terhubung dengan selain Allah berpotensi memudarkan standar kebaikan,merusakan iradah akan ketakwaan,membelokan arah perjalanan sertamembingungkanpemahaman arti kehidupan.Padahal,seharusnya ia adalah alat bantu meluaskan area kebaikan .Bukan malah sebaliknya;melalaikan dan membuat sibuk.

Dari sini,perubahan fase demi fase dalam khidupan seorang hamba,haruslah pararel dengn takwa .Setiap pilihan perubahan fase itu,apapun risiko yang nanti mengiringinya,hendaknya memastikan substansi takwa yang terjamin penjagaan dan pertumbuhannya.Sebuah keniscayaan atas pilihan sadar dan bertanggung jawab,yang jauh dari alpa dan ikut-ikut arus.

Jika tidak,maka pencapaian materi akan mensubstitusi nilai.Menjanjikan gebyar pesona syahwat yang memang mudah di cecap.Meliarkan keinginan yang memang tidak akan pernah terpuaskan ,juga kenikmatan bertubi-tubi menelusuri seluruh pori-pori.Hingga menumpulkan akal dan nurani.Akhirnya ,dalam lemah tak terperi,dan sesal mengiringi,manusia menghiba.Tapi,waktu tak mungkin lagi kembali.Ia pergi membawa pengikutnya yang merugi.

Akankah kita merelakan diri berjalan diluar bingkai takwa,hanya karena ingin mencecap dunia yang tidak membantu kita dalam taat kepadaNya? Padahal itupun hanya sebentar saja.
(Trias-Arrisalah)